PRAKARYA dan KEWIRAUSAHAAN
Yang
dibimbing oleh : Bp. Sarwanto

Disusun oleh :
Mila Kusuma Wardani
27
XII
AKUNTANSI 3
Tahun Pelajaran
2016/2017
XII AKUNTANSI 3 / SMK N
1 SRAGEN
Sesuai kurikulum yang
berlaku (Kurikulum 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mencari pekerjaan dimasa
sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang
berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan
pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran
semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah
pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak
terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir
kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkannya
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis
pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan
salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain
menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat
membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang
mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan burung puyuh, karena banyak orang yang
membutuhkannya. Sebahagian masyarakat pedesaan mengenal puyuh sebagai burung
yang banyak bertebaran di ladang dan di persawahan. Burung kecil yang enggan
terbang ini, sering dijadikan buruan sebagai tambahan protein hewani yang
murah. Berbeda dengan masyarakat di pedesaan, masyarakat perkotaan jarang
mengenal burung puyuh. Kebanyakan dari mereka hanya mengenal telur puyuh yang
dijajakan sebagai cemilan atau untuk campuran susu. Telur puyuh juga banyak
dikenal dimasyarakat karena banyak dijual oleh pedagang asongan di bus,
terminal, warung, dan perempatan lampu merah di kota. Sebagai contoh di
wilayah Kotamadya Tebing Tinggi dan sekitarnya banyak telur puyuh, daging puyuh
goreng yang telah dijual oleh pedagang.
Puyuh sebagai salah satu
ternak unggas, cocok diusahakan sebagai usaha sambilan maupun komersial sebab,
telur dan dagingnya semakin popular dan dibutuhkan sebagai salah satu sumber
protein hewani yang cukup penting.
Dewasa ini banyak
penggemar jamu tradisional memilih telur puyuh untuk campuran jamu. Para ibu
menggunakan telur dan daging puyuh dalam menu makanan keluarga mereka, terutama
untuk balita dan anak dalam masa pertumbuhan. Namun, tidak sedikit pula orang
dewasa membiasakan diri mengkonsumsi daging dan telur puyuh sebagai usaha
menjaga kesehatan tubuh. Hal ini mendorong beternak puyuh semangkin popular dan
banyak penggemarnya. Demikian pula penulis, tertarik untuk merencanakan
wirausaha beternak puyuh yang akan diwujudkan nantinya.
B. Perumusan Masalah
Prospek Usaha beternak
burung puyuh di Tebing Tinggi masih mempunyai peluang yang cukup besar, dilihat
dari tingkat pemanfaatan potensi pemeliharaan serta kemungkinannya dikirim ke
luar daerah. Tetapi, usaha beternak puyuh belum sepenuhnya memenuhi standar
beternak puyuh yang tepat.
Bila dilihat dari nilai
ekonomisnya, yaitu apabila diperoleh anak burung puyuh yang sehat, maka dalam
proses pemeliharaannya akan lebih mudah, sehingga apabila burung puyuh tersebut
sudah besar maka dapat dijual dengan harga yang tinggi dan akan berpengaruh
dalam pendapatan usaha beternak burung puyuh tersebut. Oleh karena itu kualitas
anak burung puyuh sangat menentukan untuk mendapat tujuan yang diharapkan.
C. Tujuan Program
Tujuan dari
kegiatan wirausaha beternak puyuh ini, adalah:
Dapat melakukan wirausaha beternak burung puyuh dengan baik
dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat, seperti
ü Dapat memenuhi pasokan
telur dan daging burung puyuh sesuai dengan kebutuhan.
ü Bulunya sebagai bahan
aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
ü Kotorannya sebagai pupuk
kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
ü Dapat menjalankan
kelangsungan usaha semestinya dan mengembangkannya.
ü Dengan usaha ini
diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menambah pendapatan penulis.
BAB II
RENCANA WIRAUSAHA BETERNAK BURUNG PUYUH
A. LOKASI WIRAUSAHA BETERNAK PUYUH
Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat : Di Desa
Sidiangkat (Sidikalang).
Areal :
Ladang milik penulis.
Alasan :
Tempatnya begitu nyaman untuk usaha beternak puyuh dan tidak mengganggu
lingkungan pemukiman masyarakat setempat. Selain itu, transportasi juga lancar,
jadi mempermudah pemasaran produk kepada pelanggan.
B. Jadwal Kegiatan
program
Wirausaha beternak burung puyuh akan dilaksanakan pada tahun 2012
mendatang. Dengan berbagai pertimbangangan yang berkaitan langsung dengan
penulis.
C. Metode Pelaksanaan Program
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka dalam kegiatan
ini dibutuhkan tahapan-tahapan penyelesaian pada usaha kecil, sasaran secara
operasional adalah sebagai berikut :
a)
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1.
Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah
temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C;
kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup
25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca
mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari
pagi dapat masuk kedalam kandang.
Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem
litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2
dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10
hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa
bertelur.
Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh,
adalah:
a.
Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan
kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang
akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya
satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.
b.
Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit.
Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama.
Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
c.
Kandang untuk anak puyuh/umur stater (kandang indukan)
Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter,
yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini
berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu
tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini
perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah
lebar 100 cm, panjang100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat
90-100 ekor anak puyuh).
d.
Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari
minggu)
Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk
petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
e.
Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat
bertelur, lampu dan tempat obat-obatan.
b)
Penyiapan Bibit
Yang perlu sebelum memulai usaha beternak puyuh, adalah memahami 3
(tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum)
dan pengelolaan usaha peternakan.
Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan
pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
a.
Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam
betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
b.
Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh
petelur afkiran.
c.
Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh
betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap
membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
c)
Pemeliharaan
1.
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh
kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan
sedini mungkin.
2.
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada
tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan
sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau
petunjuk dari Poultry Shoup.
3.
Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari
beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh
yang suka usil mematuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk- matuk
pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan
siang. Sedangkan puyu remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari
yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan
terus-menerus.
4.
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari
dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau
air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat
gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun
dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh.
d)
Pengangkutan
Setiap pembelian dan penjualan ternak burung puyuh menggunakan
jasa pengabkutan milik usaha. Hal ini, dilakukan untuk mempercepat proses
pengangkutan dan menghindari berbagai macam kendala lainnya. Direncanakan alat
pengangkutan untuk wirausaha beternak puyuh adalah sepeda motor dan mobil.
Sepeda motor untuk pengangkutan produk dalam jumlah yang sedikit, sedangkan
mobil untuk jumlah yang banyak dan lokasi yang cukup jauh.
e)
Usaha Bersaing
Usaha yang direncanakan oleh penulis untuk dapat bersaing dengan
wirausaha beternak puyuh yang lain adalah dengan meningkatkan pelayan terhadap
para konsuman. Diantaranya dengan memberikan bonus pembelian burung puyuh pada
konsumen berupa barang maupun jasa, memberikan bingkisan Hari Raya dan Tahun
Baru pada pelanggan atau patner wirausaha sebagai wujud terimakasih terhadap
kepercayaannya, dan laian - lain.
f)
Luaran yang Diharapkan
Setelah kegiatan ini dilaksanakan diharapkan akan diperoleh suatu
hasil produksi yang lebih bagus dari usaha tersebut dimana konsumen puas
dengan produk yang ditawarkan. Masyarakat lebih mengenal dan dapat
memberdayakan manfaat burung puyuh, karena dapat memberikan manfaat besar
bagi masyarakat dan dapat meningkatkan produksi beternak puyuh ke arah yang
lebih maju.
Dari segi pemanfaatan, usaha ini dapat menambah wawasan dari
masyarakat dan mahasiswa, bahwa pemeliharaan burung puyuh dengan baik dan
teliti dapat meningkatkan pendapatan usaha kecil – kecilan, yang selanjutnya
usaha ini dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia karena
banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap
karyawannya.
D. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
Untuk dapat menjalankan kegiatan wirausaha beternak puyuh ini
diperlukan biaya atau sejumlah taksasi dana (modal). Setelah melihat
langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha dan memperkirakan sejumlah taksasi
dana yang akan diperlukan, maka wirausaha beternak puyuh dapat dimulai dengan
kalkulasi anggaran biaya sebagai berikut :
1.
Investasi Sarana
Kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m
(1 jalur + tempat makan dan minum)
Rp. 2.320.000,-
Kandang besar Rp.
1.450.000,-
Alat/perlengkapan kandang Rp 1.000.000,- +
Total Biaya Sarana Rp.
4.770.000,-
2.
Biaya Operasional
Bibit puyuh umur 1 bulan
2000 ekor : Rp.
2.000.000,-
Pakan 100 kg per hari x 150 hari x Rp 1500 / kg : Rp 22.500.000,-
Obat dan vaksin :
Rp. 3.500.000,-
Listrik x 12 bulan :
Rp. 500.000,-
Biaya pengangkutan + perawatan :
Rp 5.000.000,-
Gaji Karyawan @Rp 1.500.000,- x 12 bulan :
Rp 18.000.000,- +
Total Biaya Operasional :
Rp 50.500.000,-
3.
Biaya Penjualan
Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 300,- Rp. 80.320.500,-
Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 1000,- Rp. 1.615.000,-
Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 1000,- Rp. 71.000,-
Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 1000,- Rp. 214.000,- +
Total Biaya Penjualan
Rp. 82.211.500,-
4.
Keuntungan Usaha
Pemasukan per tahun Rp
82.211.500,-
Pengeluaran per tahun Rp 55.270.000,- -
Total Keuntungan per tahun Rp
26.941.500,-
BAB III
PENUTUP
Penulis berharap tulisan
proposal ini dapat diwujudkan nantinya serta dapat memberikan manfaat bagi
pembaca lainnya guna menambah pengetahuan tentang beternak burung puyuh.
Penulis juga mengakui
banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan masukan dari pembaca, guna unutuk perbaikan ke depan.
Penulis juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada bapak yang mengajarkan Kewirausahaan, karena telah
membantu mahasiswa untuk memiliki atau memikirkan suatu prospek usaha ke depan
yang mampu diciptakan mahasiswa itu sendiri serta teman-teman yang telah
membantu penulis dalam membuat proposal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Beternak burung puyuh,
1981. Nugroho, Drh. Mayen 1 bk. Dosen umum Ternak Unggas Fakultas Kedokteran
Hewan dan Peternakan, Universitas Udayana.
Puyuh, Tatalaksana
Budidaya secara komersil, 1992. Elly Listyowati, Ir. Kinanti Rospitasari,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Memelihara burung puyuh,
1985. Muhammad Rasyaf, Ir. Penerbit Kanisius (Anggota KAPPI), Yogyakarta.
Beternak burung puyuh
dan Pemeliharaan secara komersil, tahun1985. Wahyuning Dyah Evitadewi dkk.
Penerbit Aneka Ilmu Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar